Nasional - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akhirnya
menetapkan 9 nama anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode
2016-2019 setelah melakukan uji kelayakan dan dan kepatutan (fit and
proper test) dan mendengar visi dan misi terhadap 27 calon anggota KPI
secara maraton dua hari terakhir.
Setelah melalui voting, terpilihlah sembilan nama anggota KPI baru yaitu Nuning Rodiyah, Sudjarwanto Rahmat, Yuliandre Darwis, Ubaidillah, Dewi Setyarini, Obsatar Sinaga, Mayong Suryo, Hardly Stefano, dan Agung Suprio.
Laporan terhadap penetapan sembilan nama ini akan disampaikan secara resmi dalam Rapat Paripurna Masa Persidangan V Tahun Sidang 2015-2016 hari ini (Rabu, 20/7), sekaligus pengambilan keputusan untuk menetapkannya secara resmi untuk menjadi Komisioner KPI Periode 2016-2019.
Profil Nuning Rodiyah
Nuning Rodiyah adalah satu dari 2 anggota KPI yang menjadi representasi keterwakilan perempuan selain nama Dewi Setyarini. Latar belakang Nuning Rodiyah adalah komisioner Komisi pelayanan publik selama lebih dari 10 tahun di KPP Jatim.Nuning Rodiyah lahir di Ponorogo, 10 Desember 1979. Ia merupakan alumni UIN Malang dan IAIN Sunan Ampel Surabaya serta S2 Sosial Politik Universitas Airlangga Surabaya.
Beberapa kegiatannya diantaranya dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo serta aktif diberbagai organisasi seperti ICMI Jawa Timur dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Profil Sudjarwanto Rahmat Muh Arifin
Sujarwanto Rahmat merupakan nama lama ditubuh KPI. Sebelumnya ia merupakan Ketua Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat. Salah satu hal yang disorotinya saat menjalani fit and propert tes adalah perlunya membatasi pemilik televisi swasta yang leluasa mengisi ruang publik melalui stasiun televisi miliknya.Sudjarwanto Rahmat Muh Arifin lahir di Sragen, 20 Januari 1974 dan berlatar belakang pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada. Ia pernah menjadi stasion manajer radio trijaya Yogyakarta pada 2003-2007 dan juga anggota KPI DIY selama 2 periode yaitu 2007 hingga 2013.
Profil Yuliandre Darwis
Yuliandre Darwis lahir di Jakarta, 21 Juli 1980. Ia merupakan anggota KPI yang berlatar belakang akademisi. Yuliandre Darwis sebelumnya adalah dosen Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.Di bidang organisasi ia merupakan Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) periode 2013-2017 dan pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Ketua PPI Universitas Teknologi Mara (UiTM), Malaysia.
Tak hanya berkarir di bidang akademik, ia juga pernah menjadi “Uda Sumbar Duta Wisata” dan berupakan entrepreneur yang pernah menyabet sejumlah penghargaan diantaranya Dosen Entrepreneur dan Inspiring Young Entrepreneur HIPMI 2012 lalu.
Yuliandre Darwis juga pernah tercatat sebagai staf ahli Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada 2015 lalu.
Profil Ubaidillah, M.Pd
Ubadillah merupakan salah satu anggota KPI yang berlatar belakang anggota KPI Daerah yaitu Komisioner KPI Daerah DKI Jakarta dan menjadi Koordinator Bidang Isi Siaran dan sebelumnya pernah analis isi siaran di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.Ubaidillah lahir di Lamongan 1 Januari 1981. Ia berlatar belakang pendidikan Pemikiran Politik Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Program Studi PKLH di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Di organisasi ia pernah aktif di Student Crisis Centre (SCC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI).
Profil Dewi Setyarini
Sebelum menjadi anggota KPI, Dewi Setyarini merupakan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Purbalingga. Selain itu, Dewi Setyarini juga prenah aktif di Jurnal Perempuan.Dewi Setyarini lahir di Purbalingga, 25 Maret 1980 dan berlatar belakang pendidikan S2 di Administrasi Publik Unsoed.
Profil Obsatar Sinaga
H Obstar Sinaga merupakan anggota KPI kelahiran 17 April 1969. Pendidikannya ditempuh di S1 Fisip Hubungan International di Universitas Padjajaran dan S2 juga di Fisip Unpad, serta S3 di Unpad.Kini ia berkarir sebagai dosen FISIP Universitas Padjajaran. Pengalamannya di dunia jurnalistik diantaranya pernah menjadi Pemimpin Umum Harian Bandung Pos pada 2004. Ia juga pernah menjadi wartawan di Harian Mandala Bandung, Media Indonesia Biro Jawa Barat.
Pernah juga menjadi dosen non organis di Seskoad dan Seskoau. Pernah menjadi Asesor Nasional Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi serta menjabat sebagai Sekretaris Program Pascasarjana (Master dan Doktoral) Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Padjadjaran Bandung.
Jabatan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung pernah diembannya pada 2012-2015 demikian juga pernah menjadi Staf Khusus Dekan FISIP bidang Pascasarjana Universitas Padjadjaran 2010-2015.
Profil Mayong Suryo
Mayong Suryo Laksono lahir di Yogyakarta, 8 Juni 1961. Ia berlatar belakang pendidikan Filsafat Universitas Gadjah Mada. Ia berlatar belakang jurnalistik dengan menjadi wartawan Motorride sekaligus pemimpin redaksi Motorride sejak 2015.Sebelum di Motorride ia pernah menjadi Wartawan Tabloid Monitor (1986-1990); Wartawan/Redaktur Majalah Intisari (1991-2014); Redaktur Tabloid Citra (1994-1995); Pemimpin Redaksi Tabloid Citra (2002-2004) dan juga Produser berita “Fokus” Indosiar (1996-1997).
Profil Hardly Stefano
Hardly stefano Fenelon Pariela lahir di Ambon 17 Februari 1978. Pendidikannya adalah S1 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya : Fakultas Ekonomi (1996 – 2001) dan S2 Universitas Airlangga Surabaya : Magister Kebijakan Publik (2010 -2014).Sebelum menjadi Anggota KPI periode 2016-2019 ia merupakan Konsultan Ahli Bidang Manajemen dan Kebijakan Publik, PT. Kualita Prima Indonesia.
Sejumlah pengalamannya antara lain Citibank, NA Surabaya sebagai Credit Risk Operation (2002). Ia juga pernah bekerja di Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Regional (LKPR) Surabaya sebagai Sekretaris (2003 -2006).
Pengalaman lainnya yaitu menjadi fasilitator pada Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (2007 – 2008); Menjadi peneliti di Lembaga Studi dan Pemberdayaan Daerah; Dan anggota Komisi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Timur (2012 – 2016).
Profil Agung Suprio
Agung Suprio lahir di Jakarta, 2 September 1975. Saat ini ia menjadi Dosen UKI jakarta. Pendidikannya adalah S2 di Universitas Indonesia. Ia merupakan salah satu anggota KPI yang berlatar belakang dosen.Beberapa pengalamannya adalah Anggota CETRO dan juga Direktur Sosialiasi dan Advokasi Center for Civil Militrary Studies.
Nasional - Komisi I DPR RI memilih sembilan nama calon Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2016-2019 usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 27 nama yang telah lolos.
"Kami telah melakukan rapat intern untuk memutuskan sembilan nama calon komisioner KPI," kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016 malam.
Dia menjelaskan, kesembilan nama tersebut adalah Nuning Rodiyah, Sudjarwanto Rahmat Muh Arifin, Yulindre Darwis, Ubaidilah, Dewi Setyarini, Obsatar Sinaga, Mayong Suryo Laksono, Hardly Stefano Fenelon Pariela dan Agung Suprio.
Abdul Kharis mengatakan, keputusan Komisi I DPR itu diambil dengan pemungutan suara lantaran opsi musyawarah mufakat tidak tercapai. "Keputusan ini berdasarkan suara terbanyak karena musyawarah mufakat tidak ketemu," ujarnya.
Politikus PKS itu mengatakan, ada tiga kriteria Komisi I memilih sembilan nama itu yaitu integritas, wawasan, dan kemampuan. Dia menjelaskan, keputusan Komisi I itu akan dibawa ke Rapat Paripurna DPR pada hari ini Rabu (20/7/2016) untuk diambil keputusan.
Sumber : Aktualita.co
0 comments :
Post a Comment